Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen pada Kuartal III 2025, Didorong Konsumsi Domestik dan Ekspor

Jakarta, 11 Oktober 2025 — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun 2025 mencapai 5,2 persen (year-on-year). Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,0 persen.

Kepala BPS, Atika Prasetyo, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi kali ini didorong oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan kinerja ekspor yang tetap kuat meskipun terjadi perlambatan di beberapa sektor global.

“Sektor manufaktur dan perdagangan masih menjadi motor utama pertumbuhan, sementara sektor pariwisata dan transportasi juga menunjukkan perbaikan signifikan,” ujar Atika dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (11/10).

Sementara itu, inflasi tahunan tercatat stabil di level 2,8 persen, berada dalam target Bank Indonesia yang berkisar antara 2–4 persen. Stabilitas harga bahan pokok dan penguatan nilai tukar rupiah turut mendukung daya beli masyarakat.

Dari sisi ekspor, komoditas unggulan seperti nikel, batu bara, dan minyak sawit mencatatkan peningkatan permintaan dari negara mitra seperti Tiongkok dan India. Pemerintah juga mencatat peningkatan investasi asing langsung (FDI) di sektor energi baru terbarukan dan industri hilirisasi.

Ekonom senior Universitas Indonesia, Rizky Santoso, menilai bahwa tren positif ini menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global. Namun ia mengingatkan pentingnya menjaga kestabilan fiskal dan mempercepat reformasi struktural.

“Pertumbuhan 5,2 persen ini solid, tetapi tantangan ke depan masih besar, terutama dari sisi ekspor dan konsumsi masyarakat kelas menengah bawah,” ujarnya.

Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun 2025 dapat mencapai 5,3 persen, sejalan dengan peningkatan aktivitas industri, belanja pemerintah, dan ekspansi sektor digital yang semakin pesat.